Sabtu, 23 Februari 2013

Komponen Dasar Kamera DSLR


Komponen Dasar Kamera DSLR 

Komponen dasar yang terdapat pada kamera DSLR (sebagian terdapat juga pada kameraRangefinder), yaitu:
- Lensa
- Diafragma (Aperture)
- Rana (Shutter)
- Sensor gambar digital (Digital Image Sensor)
- Memory Card
- Layar LCD
- Flash eksternal
- Jendela bidik (viewfinder)

Lensa
Sebuah lensa merupakan serangkaian elemen canggih yang biasanya terbuat dari kaca. Lensa dibentuk untuk membiaskan dan memfokuskan pantulan cahaya dari objek pada titik-titik tertentu. Sebelum membentuk gambar, interaksi pertama dengan pantulan cahaya yang datang dari objek adalah melalui sebuah lensa kamera.

Jenis-Jenis Lensa Secara Umum:
Meskipun ada banyak sub kategori jenis lensa, pada dasarnya jenis lensa yang umum dikenal adalahtele, wideanglezoom, dan prima. Semua lensa ini melakukan fungsi dasar yang sama yaitu menangkap cahaya reflektif dari subjek dan memfokuskan pada sensor gambar namun caramengirimkan cahaya yang dipantulkan objek berbeda.
  1. Lensa Tele; Karakteristik dari lensa ini adalah mendekatkan objek tetapi mempersempit sudut pandang. Lensa ini biasanya digunakan oleh fotografer olahraga dan fotografer binatang liar untuk mengambil objek foto yang jaraknya jauh.
Lensa Tele

  1. Lensa Sudut Lebar (Wide Angle); Lensa ini kebalikan dari lensa tele yaitu lensa yang mempunyai focal length pendek. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya dan dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit.
    Lensa Wide Angle
    
  2. Lensa Zoom; Lensa zoom memiliki kemampuan untuk mengubah focal length dari wide angle ke standar dan dari standar ke zoom sehingga sangat fleksibel untuk digunakan karena memiliki rentang focal length yang cukup lebar. Lensa jenis ini di kenal juga sebagai lensa sapu jagad, akan tetapi lensa ini rawan getar, maka dari itu lensa zoom yang memiliki Image Stabilization sangat dianjurkan. 
    Lensa Zoom
    
  3. Lensa Prime atau Fixed Lens; Lensa yang hanya memiliki satu rentang fokal sehingga tidak bisa menggunakan zoom. Untuk yang baru belajar fotografi, lensa prime lensa yan baik untuk belajar karena Anda dipaksa untuk bergerak dan mengambil sudut pandang yang lebih baik
Lensa PrimeDiafragma (Aperture) atau Bukaan Lensa
Aperture adalah bukaan pada lensa untuk mengatur volume cahaya yang masuk menuju sensor gambar digital. Eksposure dari sebuah gambar ditentukan oleh kombinasi kecepatan rana (Shutter Speed) dan bukaan Aperture. Bukaan Aperture yang besar akan memberikan cahaya lebih banyak melewati lensa. Aperture diukur dalam f-stop dan setiap stop melambangkan jumlah cahaya yang diterima. Aperture jika dikombinasikan dengan Focal Length akan menentukan ketajaman dari gambar yang dihasilkan (Depth of Field).
Diafragma (Aperture) sebuah lensa

f-stop
Fotografer melakukan penyesuaian bukaan Aperture dengan mengatur f-stop. f-stop merupakan rasio dari focal length lensa terhadap diameter bukaan Aperture. 
Sebagai contoh, lensa dengan focal length 50mm dan diameter bukaan Aperture 12.5mm akan menghasilkan nilai f-stop f4 (50 ÷ 12.5 = 4). Jadi semakin besar nilai numerik f-stop, bukaan Aperture semakin kecil. Contoh jika di set f2 maka bukaan Aperture adalah besar dan jika di set f22 maka bukaan Aperture adalah kecil.
 
Aperture Lensa dalam f-stop
f-stop dan tingkat pencahayaan

Ketajaman Gambar (Depth of Field, DoF)
DoF adalah bidang gambar yang fokus dari latar depan (foreground) dan latar belakang (background) yang ditentukan oleh kombinasi kombinasi bukaan Aperture dan Focal Length lensa. Aperture yang kecil akan menghasilkan DoF yang lebih besar. Misal jika Aperture di set f2 maka akan menghasilkan ruang tajam yang kecil, artinya fokus yang ditangkap kamera hanya tertuju pada objek itu sendiri sementara foreground dan background nya akan blur. Jika Aperture di set f22 maka akan menghasilkan ruang tajam yang besar, artinya fokus akan didapat pada foreground, background dan objek itu sendiri.
 
Apperture f2 (background terlihat blur)
Apperture f22 (background dan objek terlihat mempunyai fokus yang sama)

Kesimpulannya, ketajaman gambar (DoF) bergantung kepada:
  • Aperture, semakin kecil Aperture semakin besar DoF.
  • Focal Length, semakin panjang Focal Length semakin kecil DoF.
  • Jarak pemotretan, semakin dekat jarak pemotretan semakin kecil DoF.

0 komentar:

Posting Komentar